Pengadilan Agama Sumenep

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN AGAMA SUMENEP KELAS I A

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN AGAMA SUMENEP KELAS I A

Kultum Ketiga Ramadhan 1443 H: Taqwa Bersama Puasa

pa-sumenep.go.id– Ceramah Ramadhan ketiga (12/04) disampaikan oleh H.M Maftuh, S.H., M.E.I. selaku Hakim Pengadilan Agama Sumenep yang berlangsung di Mushola Al-Mizan II ba’da dzuhur berjamaah. 

Hakim PA Sumenep H.M Maftuh, S.H., M.E.I. saat menyampaikan ceramah

Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan hakikat puasa dan taqwa. Puasa seperti disyariatkan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya dapat mengubah diri kita menjadi pribadi yang bertaqwa.

“La’ allakum tattaqun”, (Surah Al-Baqarah: 183).

Beliau juga menyampaikan, ada beberapa ciri yang menandakan seseorang bertaqwa atau tidaknya selain dengan indikator Puasa. Allah SWT telah menggambarkan orang bertaqwa yang tertuang dalam surah Al- Baqarah: 1-5 dan Surah Ali-Imran: 133-146.

Baca Juga: Ceramah Ramadhan 1443 H Kedua: Maksimalkan Puasa Agar terbebas dari Belenggu Jin

https://pa-sumenep.go.id/ceramah-ramadhan-1443-h-kedua/

Jamaah / aparatur PA Sumenep sedang serius mengikuti materi ceramah
Jamaah / aparatur PA Sumenep sedang serius mengikuti materi ceramah

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 1-5, seseorang dikatakan bertaqwa apabila memiliki enam indikator penting yaitu:

  1. Menjadikan Al-Qurán sebagai petunjuk
  2. Beriman kepada hal ghaib
  3. Senantiasa mendirikan sholat
  4. Menginfaqkan sebagian rezeki di jalan Allah SWT
  5. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
  6. Meyakini keberadaan akhirat

Beliau menambahkan bahwa ciri orang bertaqwa tertuang juga dalam surat Ali-Imran. Adapun indikator tersebut diantaranya yaitu:

  1. Orang yg menafkahkan nafkahnya dalam keadaan lapang atau sempit
  2. Menahan diri dari amarah
  3. Mudah memaafkan kesalahan sesama manusia
  4. Orang yang selalu mengingat Allah SWT
  5. Orang yang selalu meminta ampunan kepada Allah SWT

Puasa adalah salah satu pintu meraih taqwa. Taqwa inilah yang menjadi “buah” dari shaum seorang hamba sepanjang Bulan Ramadhan. Beliau mengibaratkan manusia layaknya adalah kupu-kupu. Dimulai dari ulat yang memakan dedaunan lalu menjadi kepompong dengan berpuasa dan berakhir menjadi kupu-kupu yang sangat indah. Begitu juga manusia, bulan Ramadhan ini menjadi ajang bagi setiap umat muslim untuk membersihkan diri dari perbuatan dosa dengan berpuasa.

kontributor: Indah

Editor: Berri

Tinggalkan komentar