Pengadilan Agama Sumenep

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN AGAMA SUMENEP KELAS I A

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

PENGADILAN AGAMA SUMENEP KELAS I A

Ketua PA Sumenep Memeriahkan Festival Jaran Serek: Menjadi Bagian dari Warisan Seni Budaya yang Tetap Lestari

pa-sumenep.go.id – Minggu, 19/05/2024, Ketua Pengadilan Agama (PA) Sumenep, Moh. Jatim S.Ag,.M.H.I, menjadi salah satu tokoh yang turut meriahkan Festival Jaran Serek yang diselenggarakan setiap tahun di Kabupaten Sumenep. Festival yang diikuti oleh anggota Forkopimda Kabupaten Sumenep ini, memang menjadi perayaan yang istimewa bagi masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaannya, Bapak Moh. Jatim bersama anggota Forkopimda lainnya berkesempatan menaiki kuda, mengikuti konvoi dari start lapangan giling Sumenep menuju depan Keraton Sumenep. Acara ini menjadi bukti nyata kecintaan dan partisipasi dari tokoh-tokoh penting dalam memelihara dan mengembangkan budaya lokal.

Jaran Serek sendiri merupakan salah satu tradisi lokal Sumenep yang memiliki keistimewaan tersendiri. Kelihaian kuda dalam menari mengikuti irama musik tradisional Saronen menjadi daya tarik utama acara ini. Tidak hanya itu, hiasan busana yang dikenakan kuda yang serasi dengan busana pemusik Saronen menambah nuansa magis pada pergelaran seni budaya ini.

“Jaran Serek, artinya kuda yang menari. Merupakan warisan seni budaya Keraton Sumenep yang tetap lestari hingga kini,” ujar Moh. Jatim, Ketua PA Sumenep, yang turut memuji keberlangsungan tradisi ini.

Festival Jaran Serek tidak hanya menjadi ajang hiburan semata, tetapi juga memiliki tujuan yang lebih luas. Salah satunya adalah untuk meningkatkan jumlah wisatawan, baik dari lokal maupun internasional, yang datang ke Kabupaten Sumenep. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi perayaan lokal, tetapi juga menjadi promosi bagi Sumenep sebagai destinasi wisata yang menarik.

Dengan dukungan dari tokoh-tokoh seperti Moh. Jatim, Festival Jaran Serek diharapkan akan terus berkembang dan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas dan kekayaan budaya Kabupaten Sumenep. Sehingga, generasi mendatang pun dapat terus menikmati pesona dan keindahan tradisi ini. (Tim Medsos)

Tinggalkan komentar