Sumenep – Jum’at (06/08) tim Pembangunan Zona Integritas (ZI) Pengadilan Agama (PA) Sumenep mengikuti pendampingan ZI yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Badan Peradilan Agama (Badilag) Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI). Kegiatan yang berlangsung secara daring via Zoom Meeting ini dimulai pada pukul 08.30 s.d. 10.00 WIB.
Dalam pendampingan di ruang Media Center Pengadilan Agama (PA) Sumenep dihadiri Ketua PA Sumenep, Moh. Jatim, S.Ag., M.H.I., dan Wakil Ketua, Jamadi, Lc., M.E.I. serta para Koordinator Area dan agen perubahan.
Adapun tujuan dari kegiatan pendampingan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada satker yang sedang berusaha meraih predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi) maupun WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani).
Tim ZI PA Sumenep saat menyanyikan lagu Indonesia Raya Para peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama
Narasumber dari kegiatan ini yaitu Direktur Jenderal (Dirjen) Badilag MA RI, Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. Beliau memaparkan bahwa dari empat lingkungan badan peradilan (peradilan umum, agama, militer dan tata usaha negara), berhasil mengirimkan perwakilan satkernya untuk diusulkan WBK ataupun WBBM. Jumlah satker terbanyak yang berhasil diajukan berasal dari lingkungan Peradilan Agama, dengan jumlah usulan WBK sebanyak 128 satker dan usulan WBBM sebanyak 46 satker.
Baca Juga : Mantapkan Persiapan WBBM, Tim ZI se-Madura Raya Beri Pembekalan di PA Sumenep
Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa ada 5 langkah utama yang perlu dilakukan dalam persiapan WBK/WBBM yaitu :
- Komitmen
- Penataan Manajemen, baik perkara dan umum
- Inovasi terkait pelayanan publik
- Monitoring dan Evaluasi
- Manajemen Media
Dirjen Badilag saat memberikan materi pembangunan ZI | Foto screenshot : Yuda
Selanjutnya H. Aco Nur memaparkan bagaimana hakikat WBK dan WBBM yang sebenarnya. Menurutnya, Predikat WBK dan WBBM bukan sekedar slogan tetapi juga harus tercermin dalam bentuk perilaku yang bebas korupsi.
“WBK/WBBM bukan sekadar predikat, keduanya membawa tanggung jawab moril yang besar pada institusi. Sekali lagi, ini bukan tentang kebanggaan mengenai predikat, melainkan dedikasi tanpa batas dan keikhlasan kita dalam melayani kepentingan para pencari keadilan dengan sebaik-baiknya pelayanan.”, tegas Dirjen Badilag MA RI tersebut.
Kontributor : Afifah Sheila Rahmi
Editor : Sapuan