pa-sumenep.go.id – Rabu, 24 Mei 2023 Ketua Drs. H. Palatua, S.H., M.H.I. didampingi Hakim Dra. Hj. Nurul Qalbi, M.H.E.S. dan Nurjumaatun Agustinah, S.Ag. melakukan kunjungan silaturrahmi kekediaman rumah dinas Ibu Bupati Sumenep Nia Kurnia Fauzi pada pukul 13.00 WIB. Kunjungan tersebut merupakan bentuk sinergi antara Pengadilan Agama Sumenep dengan TP PKK Kabupaten Sumenep dalam rangka pelaksanaan program Pengadilan Agama Sumenep terkait sosialisasi ketahanan keluarga di Kabupaten Sumenep. Dalam upaya untuk peningkatan pengetahuan dan pemahaman terkait ketahanan keluarga dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kepedulian dan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, dunia usaha dalam rangka penguatan ketahanan keluarga khususnya di wilayah hukum Pengadilan Agama Sumenep.
Baca juga: PA Sumenep Teguhkan Pelayanan yang prima dan ikhlas
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Ibu Bupati, beliau selaku Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sekaligus Ketua Gabungan organisasi wanita menyambut positif atas adanya agenda sosialisasi tersebut, karena baginya hal tersebut merupakan suatu upaya dalam membentuk suatu rumah tangga yang awet. Selain itu Ketua PA Sumenep menjelaskan titik awal terbentuknya ide tersebut yaitu dari banyaknya permasalahan keluarga yang terdaftar di Pengadilan Agama Sumenep yakni mulai dari perceraian sampai dispensasi nikah. Hal tersebutlah yang mendorong Ketua PA Sumenep untuk merencanakan kegiatan sosialisasi ketahanan keluarga di Kabupaten Sumenep.
Selain itu perlu adanya program yang mendukung dan pemahaman mengenai ketahanan keluarga tentu sangat penting diperlukan agar sebuah keluarga dapat melahirkan generasi emas yang kokoh, berdaya saing dan berakhlakul kharimah. Ibu Bupati sendiri berterimakasih atas dukungan PA Sumenep dalam upaya untuk penguatan ketahanan keluarga di Kabupaten Sumenep, dan data-data yang disampaikan tadi menjadi pegangan beliau untuk disampaikan pada saat kegiatan bersama anggota TP PKK dan GOW. Terakhir Ketua PA Sumenep berharap dengan akan diadakannya program sosialisasi ketahanan keluarga tersebut nantinya bisa berdampak positif kepada masyarakat Sumenep dan mengurangi kerentanan dari berbagai dimensi yang yang mempengaruhi tingkat ketahanan keluarga seperti dimensi legalitas, dimensi ekonomi dan dimensi sosial psikologi, sehingga keluarga tidak mampu mencapai kesejahteraan sesuai dengan yang diharapkan. (Tim Medsos)