pa-sumenep.go.id – Telah berlangsung pelaksanaan upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 di Pengadilan Agama Sumenep pada pagi hari ini, senin, 20/05/2024. Dalam pelaksanaannya, Wakil Ketua Pengadilan Agama Sumenep, Muhammad Imron, S.Ag., M.H. bertindak sebagai pembina upacara. Upacara tersebut juga diikuti oleh seluruh aparatur PA Sumenep.
Baca juga: Peningkatan Kinerja Aparatur PA Sumenep
Upacara berlangsung khidmat dengan pengibaran sang merah putih oleh petugas pengibar bendera. Ditambah dengan menyanyikan lagu-lagu pejuang tanah air, seperti Padamu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa. Dalam sambutannya, Muhammad Imron menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI dalam peringatan ke-116 Harkitnas dengan tema “Kebangkitan kedua menuju Indonesia Emas”.
Lebih dari seabad lalu, tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa
itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Hari berdirinya
Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan
hari ini. Selain itu, dalam menuju Indonesia Emas, dalam aspek bisnis, sosial, dan ekonomi, transformasi digital dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi, serta meningkatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis.
Sementara itu, dalam aspek sosial dan lingkungan, transformasi digital mampu meningkatkan akses terhadap berbagai teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Potensi-potensi ini tentu mendukung percepatan transformasi digital, sekaligus membuka peluang bagi Indonesia untuk keluar dari middle-income trap. Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.
Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa
depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di
depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.
Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik
inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital
kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”. (Tim Medsos)