pa-sumenep.go.id– Ceramah Ramadhan keempat kali ini (14/04) disampaikan oleh Moh. Jatim, S.Ag., M.H.I. selaku Ketua Pengadilan Agama (PA) Sumenep yang berlangsung di Mushola Al-Mizan ba’da shalat dzuhur berjamaah.
Sudahkah kita melatih kesabaran?
وَالصَّوْمُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Puasa itu setengah sabar (HR. Tirmidzi)
Salah satu nama Bulan Ramadhan adalah syahrush shabr, yaitu bulan kesabaran. Mengapa Ramadhan disebut bulan kesabaran? Sebab, ibadah utama di bulan ini adalah puasa dan puasa adalah separuh kesabaran.
Beliau menyampaikan bahwa makna sabar sangatlah luas. Setiap mukmin diharuskan memelihara sifat sabar, baik itu sabar dalam mendapatkan Rahmat Allah, sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah, dan sabar dalam mendapatkan ampunan dari Allah. Menahan diri inilah yang merupakan bagian dari pendidikan kesabaran yang Allah SWT canangkan melalui puasa.
Baca Juga: Kultum Ketiga Ramadhan 1443 H: Taqwa Bersama Puasa
Beliau juga menyebutkan beberapa nabi yang dapat menjadi suri tauladan bagi setiap mukmin dalam melatih kesabaran. Sebagaimana Allah SWT menerangkan sifat sabar dengan kisah para nabi Ulul Azmi. Ketika mereka dihina, bahkan diancam akan dibunuh, mereka sabar menghadapinya. Adapun lima Nabi Ulul Azmi tersebut yaitu adalah Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Isa As, dan Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menempa diri untuk sabar, maka Allah akan jadikan dia penyabar. Dan tidaklah seorang diberikan suatu karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran” (HR. Bukhari dan Muslim).
“Semoga di pertengahan bulan Ramadhan ini kita selalu didekatkan kepada Allah, dikabulkan segala hajat dan keinginan, siap menyambut PA Sumenep kelas 1A, dan tentunya semoga PA Sumenep makin jaya,” tutur beliau sebagai penutup kultum hari ini.
kontributor: Indah
Editor: Berri